nusakini.com - UN Women memberikan apresiasi terhadap kerja parlemen perempuan Indonesia di dalam pertemuan dengan delegasi BKSAP DPR RI yang dilaksanakan di Gedung UN Women, New York. Pertemuan tersebut diadakan di sela-sela acara UN High Level Political Forum (HLPF) yang dihadiri Ketua BKSAP Nurhayati Ali Assegaff, baru-baru ini.

Di dalam dialog tersebut, Nurhayati menyebutkan Indonesia memiliki sebanyak 97 anggota parlemen perempuan. Ia juga menyampaikan berbagai upaya yang telah dilakukan parlemen wanita untuk mendorong pemberdayaan perempuan.

• Ini yang Dilakukan Anies Usai Gagal di Pilpres
• 9 Kader Terbaik NU Siap Maju dalam Pemilihan Calon Walikota Makassar
• Ini Kata PSI Soal Mulai Merapatnya Lawan Politik Prabowo-Gibran di Pilpres
• MK Nilai Tak Ada Hubungan antara Bansos dengan Perolehan Suara di Pilpres
• Wasekjen PBNU Bela Gus Ipul , Cak Imin: Mereka Pengangguran

“Seperti mendorong RUU Anti Kekerasan Seksual, RUU Keadilan dan Kesetaraan Gender, pembentukan kaukus perempuan di parlemen serta mempertahankan sistem kuota untuk calon perempuan,” jelas Nurhayati dalam keterang persnya, Rabu (19/07/2017).

Ia juga mendiskusikan perkembangan RUU Anti Kekerasan Seksual terhadap perempuan yang merupakan salah satu legislasi prioritas di Program Legislasi Nasional (Prolegnas). RUU ini dinilai penting, sebab mengatur aksi preventif, pengawasan, dan penegakkan hukum yang jelas terhadap pelaku kekerasan seksual.

Menanggapi hal tersebut, Deputy Executive Director UN Women Lakhsmi Puri, menyampaikan kekagumannya terhadap kepemimpinan Indonesia di Organisasi Kerjasama Islam (OKI) sebagai salah satu negara Islam yang demokratis. Menurutnya, keterlibatan parlemen perempuan Indonesia di berbagai bidang dapat menjadi contoh bagi negara lain.

Di akhir pertemuan, kedua belah pihak mendorong terjalin kerja sama antara DPR RI dan UN Women untuk mendorong diskusi terkait pengarusutamaan gender di berbagai kebijakan serta cara-cara meningkatkan keterlibatan perempuan dalam proses pembuatan kebijakan. (p/ma)